Terbaru.co.id, ciri kedewasaan seseorang. Dewasa Sebelum Waktunya.Ungkapan tersebut menggambarkan seorang anak/ remaja yang secara usia masih belum dewasa, namun dari segi penampilan atau pola pikir sudah dewasa.
Misalnya, tentunya kita sering melihat anak usia ABG memakai baju yang seharusnya tidak pantas dipakai oleh anak usia ABG, atau memakai perhiasan berlebihan, berdandan menor, dan bersikap tidak menurut pada orang tua karena menganggap diri mereka sudah dewasa dan mengerti.
Ciri Kedewasaan Seseorang
Marc & Angel (2007) mengemukakan bahwa kedewasaan seseorang bukanlah terletak pada ukuran usianya, tetapi justru pada sejauhmana tingkat kematangan emosional yang dimilikinya. Berikut ini pemikirannya tentang ciri-ciri atau karakteristik kedewasaan seseorang yang sesungguhnya dilihat dari kematangan emosionalnya.
- Tumbuhnya kesadaran bahwa kematangan bukanlah suatu keadaan tetapi merupakan sebuah proses berkelanjutan dan secara terus menerus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan diri.
- Memiliki kemampuan mengelola diri dari perasaan cemburu dan iri hati.
- Memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan mengevaluasi dari sudut pandang orang lain.
- Memiliki kemampuan memelihara kesabaran dan fleksibilitas dalam kehidupan sehari-hari.
- Memiliki kemampuan menerima fakta bahwa seseorang tidak selamanya dapat menjadi pemenang dan mau belajar dari berbagai kesalahan dan kekeliruan atas berbagai hasil yang telah dicapai.
- Tidak berusaha menganalisis secara berlebihan atas hasil-hasil negatif yang diperolehnya, tetapi justru dapat memandangnya sebagai hal yang positif tentang keberadaan dirinya.
- Memiliki kemampuan membedakan antara pengambilan keputusan rasional dengan dorongan emosionalnya (emotional impulse).
- Memahami bahwa tidak akan ada kecakapan atau kemampuan tanpa adanya tindakan persiapan.
- Memiliki kemampuan mengelola kesabaran dan kemarahan.
- Memiliki kemampuan menjaga perasaan orang lain dalam benaknya dan berusaha membatasi sikap egois.
- Memiliki kemampuan membedakan antara kebutuhan (needs) dengan keinginan (wants).
- Memiliki kemampuan menampilkan keyakinan diri tanpa menunjukkan sikap arogan (sombong).
- Memiliki kemampuan mengatasi setiap tekanan (pressure) dengan penuh kesabaran.
- Berusaha memperoleh kepemilikan (ownership) dan bertanggungjawab atas setiap tindakan pribadi.
- Mengelola ketakutan diri (manages personal fears)
- Dapat melihat berbagai “bayangan abu-abu” diantara ekstrem hitam dan putih dalam setiap situasi.
- Memiliki kemampuan menerima umpan balik negatif sebagai alat untuk perbaikan diri.
- Memiliki kesadaran akan ketidakamanan diri dan harga diri.
- Memiliki kemampuan memisahkan perasaan cinta dengan berahi sesaat.
- Memahami bahwa komunikasi terbuka adalah kunci kemajuan.
Remaja adalah tahapan dalam umur manusia yang paling susah untuk diatur. Sebagai pihak yang sedang mencari jati diri, biasanya mereka cenderung melakukan hal-hal baru yang kadang-kadang membahayakan mereka.
Upaya untuk menanggulangi hal-hal negatif yang bisa dilakukan oleh remaja akibat mereka menjadi dewasa sebelum waktunya adalah dengan cara memberikan berbagai macam kegiatan yang bermanfaat untuk mereka, misalnya: mengadakan lomba karya tulis, ajang kreasi anak muda, lomba debat, dll. Dengan begitu hasrat mereka akan tersalurkan dan tentunya efek negatif pun bisa diminamilisir sehingga mereka bisa berkembang sesuai dengan umurnya.