- Perceraian Akibat Cinta Berubah Jadi Benci
- Perceraian Akibat Lupa Kalau Hubungan Pernikahan Itu Soal Kerja Sama Tim
- Perceraian Akibat Bertengkar Soal Duit, Tapi Gagal Mengatasi Masalah Keuangan
- Tidak Merasa Puas dengan Kehidupannya Sendiri
- Justru Berpaling dari Pasangan Saat Hal Buruk Menimpa
- Perceraian – Istri Merasa Tidak Dihargai dan Tidak Dipentingkan
- Suami Merasa Tidak Dihargai dan Tidak Diterima
Waspada, 7 Hal Ini Bikin Perceraian Lebih Mudah Terjadi. Saat ini, sebagian besar pasangan memutuskan menikah dengan niat baik. Jarang kan, ada yang menikah karena dipaksa, apalagi dengan alasan lain yang lebih nggak mungkin. Namun, kenapa ya banyak pernikahan yang masih berakhir dengan perceraian. Padahal, nggak terjadi perselingkuhan di dalam rumah tangganya?
Nah, meskipun perceraian adalah hal besar, penyebabnya justru lebih sering muncul dari hal yang paling mendasar. Karena kasus ini bisa saja terjadi dan menimpa siapa pun, perlu dikenali dulu nih Gladis, faktor-faktor mendasar yang harus kamu waspadai dan dijadikan pelajaran agar perceraian nggak menimpa rumah tanggamu kelak!
Perceraian Akibat Cinta Berubah Jadi Benci
Semua orang pasti membuat kesalahan dalam hubungan, bahkan untuk hal yang paling kecil. Dan biasanya, orang yang bersalah akan merasa termaafkan selama ia mengakui kesalahan dan mau memperbaikinya.
Tapi masalahnya, bukan berarti pasangan yang satunya mampu bergerak melewati masalah, apalagi jika masalahnya cukup kompleks. Selama ada trauma dan keraguan hal yang sama akan terulang, inilah yang nantinya akan berubah jadi kebencian penghancur pernikahan.
Solusi: Jika kamu merasa kesal pada pasangan karena apa pun, jadikan ini peringatan! Kebencian itu serupa karat yang bisa menggerogoti fondasi hubungan. Bicarakan langsung dan sering agar masalah terselesaikan, walau harus makan waktu lama.
Perceraian Akibat Lupa Kalau Hubungan Pernikahan Itu Soal Kerja Sama Tim
Ketika menikah, tiap pasangan pasti komit untuk menghadapi masalah berdua sehidup semati. Tapi saat menghadapi masa sulit, sebagian orang bisa merasa seakan telah terdampar di sebuah pulau, bahkan lebih buruk.
Saking terjebaknya dalam masalah, kadang salah satunya bisa lupa memperlakukan pasangan sebagai tim yang berharga. Misalnya dengan mencoba menyelesaikan masalah dengan caranya sendiri dan malah menghindari pasangan yang akhirnya tampak seolah sedang memperlakukannya seperti musuh bebuyutan.
Solusi: Hanya mencintai satu sama lain nggak bakal secara otomatis menyelesaikan masalah. Hidup bersama itu kompleks, dengan tanggung jawab pekerjaan, rumah, keuangan, dan keluarga untuk ditangani. Tiap pasangan perlu menemukan cara untuk bisa bekerja sama, agar merasa didukung satu sama lain, dan bukan malah sebaliknya.
Perceraian Akibat Bertengkar Soal Duit, Tapi Gagal Mengatasi Masalah Keuangan
Beberapa pasangan bisa saja memiliki hubungan dekat yang sempurna jika mereka bisa mencari cara untuk bicara persoalan keuangan. Karena seringnya, membicarakan masalah ini terus menerus justru bikin nggak nyaman.
Bicara soal keuangan itu perlu mengandalkan kemampuan bisnis. Seperti mangerjakan soal matematika, jangan pernah gunakan emosi, hitung saja dengan logika dan rumus tertentu, cari pemecahannya, dan bicaralah seperti kamu sedang mengadakan pertemuan bisnis.
Tidak Merasa Puas dengan Kehidupannya Sendiri
Nggak ada yang bisa membuatmu puas kecuali kamu menemukan kebahagiaanmu sendiri, bukan karena bergantung pada orang lain. Jangan berharap pasangan bisa membuatmu bahagia, karena itu tugasmu.
Kalian dapat saling membantu, tetapi tidak bisa melakukannya untuk satu sama lain. Jadi, ketahui apa yang kamu butuhkan, dan bicara pada pasangan tentang bagaimana cara mendapatkannya.
Justru Berpaling dari Pasangan Saat Hal Buruk Menimpa
Rata-rata pasangan yang mengakhiri hubungannya dengan bercerai akan terjebak dalam cara berhubungan dengan satu sama lain yang umum dan berterima dalam masyarakat. Ketika ada sesuatu yang tidak berjalan dengan sempurna, atau salah satu pasangan salah langkah, yang lainnya justru menyalahkan, mempermalukan, dan malah jadi masalah.
Jika suami istri saling menyalahkan dan bukannya mendukung, gangguan pasti terjadi antara komunikasi dan rasa percaya. Jika kepercayaan rusak, pasti muncul ketidakamanan untuk berbagi segala hal. Akibatnya, nggak ada lagi keintiman.
Solusi: Mau nggak mau harus ada satu orang yang mengalah, tidak memulai masalah, tidak berusaha mengambil alih soal benar salah sehingga keseimbangan bisa tercipta lagi.
Perceraian – Istri Merasa Tidak Dihargai dan Tidak Dipentingkan
Perempuan dan laki-laki memiliki alasan yang berbeda untuk merasakan hal ini. Perempuan biasanya merasa kurang dianggap dan kewalahan akibat terus memberi sehingga merasa sedih dan menganggap dirinya tidak ada artinya. Mereka merasa harus melakukan segala hal sendirian karena tidak ada yang akan melakukannya jika bukan mereka yang turun tangan.
Biasanya perempuan akan begini karena tidak bisa atau tidak mau meminta bantuan. Mereka berharap orang di sekitarnya bisa paham dan membaca apa yang ada di dalam pikirannya, termasuk apa yang mereka butuhkan dan bisa melakukan sesuatu untuk mereka.
Ajaibnya, setelah bercerai kebanyakan perempuan akhirnya bisa melakukan sesuatu yang baik bagi dirinya sendiri. Bahkan mereka tidak ingin menikah lagi hanya untuk menyerahkan dirinya dan mengurus orang lain. Lantas, mengapa hal ini tidak terpikir dan digunakan sesuai porsinya saat mereka menikah kan?
Suami Merasa Tidak Dihargai dan Tidak Diterima
Laki-laki umumnya ingin memberi keselamatan dan keamanan bagi keluarganya. Mereka yakin bahwa dengan kerja keras dan bisa mencari nafkah akan membuatnya dihargai dan dicintai. Tapi sayangnya, masalah sering muncul saat istri sering ditinggal lembur dan malah merasa diabaikan. Biasanya jika sudah begini hubungan rumah tangga jadi sering serba salah.
Solusi: Menikah itu hanya soal pengertian. Kalau dua-duanya merasa benar, pasti sulit menemukan jalan keluar. Istri yang baik hanya akan menilai usaha yang dilakukan suaminya untuk bekerja itu sebagai kerja keras. Kalau ada masalah, segera katakan dengan baik-baik bukan malah minta dimengerti tanpa bicara jelas. Jangan lupa juga banyak bilang terima kasih dibanding melakukan yang sebaliknya.
“Sometimes life gives you two options: losing yourself or losing the one you love. Whatever it is. Don’t lose yourself.”