• Bisnis
  • Teknologi
  • Politik
  • Travel
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Kuliner
  • Sports
  • Umum

Berlangganan

Dapatkan kabar dan berita terupdate dari Terbaru Online di email anda

Terbaru Online

Tujuan Mendidik Anak Dalam Islam

June 7, 2022

Waspada, 7 Hal Ini Bikin Perceraian Lebih Mudah Terjadi

May 12, 2022

7 Kesalahan Para Blogger, yang Membuat Blognya Kurang Populer!

May 11, 2022
Facebook Twitter Instagram
Trending
  • Tujuan Mendidik Anak Dalam Islam
  • Waspada, 7 Hal Ini Bikin Perceraian Lebih Mudah Terjadi
  • 7 Kesalahan Para Blogger, yang Membuat Blognya Kurang Populer!
  • Waspada! Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Bikin Mobil Cepat Rusak
  • 4 Tipe Pembohong Yang Wajib Kamu Tahu
  • Kenali 9 Bahasa Tubuh Yang Menunjukkan Kalau Pacar Sedang Berbohong
  • Nostalgia dengan Mainan Masak-Masakan dan Manfaatnya
  • Opsi Hotel Unik Dekat Malioboro yang Menyuguhkan Staycation Terbaik
Facebook Twitter Instagram Pinterest YouTube Tumblr WhatsApp TikTok Telegram RSS
Terbaru OnlineTerbaru Online
  • Bisnis
  • Teknologi
  • Politik
  • Travel
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Kuliner
  • Sports
  • Umum
Terbaru OnlineTerbaru Online
Home»Featured»Trikotesena, Bahayakah Buat Manusia?

Trikotesena, Bahayakah Buat Manusia?

adminBy adminJuly 2, 2019No Comments4 Mins Read
Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
trikotesena-bahayakah-buat-manusia
Share
Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email

Terbaru.co.id, Trikotesena. Makanan sebagai sumber energi yang diperlukan oleh manusia dan hewan untuk mengadakan hidupnya. Tetapi, makanan menjadi sumber penyakit bila tidak penuhi persyaratan sebagai makanan baik, sehat, dan aman. Beragam kontaminan bisa mencemarkan bahan pangan dan pakan hingga tidak pantas untuk dimakan.

Kualitas makanan atau bahan makanan di alam ini tidak lepas dari beragam dampak seperti situasi keadaan, yang jadikan pantas atau tidak satu makanan untuk dimakan. Beragam bahan pencemar bisa terdapat di pada makanan karena pemakaian bahan baku pangan tercemar, proses pemrosesan, dan proses penyimpanan.

Daftar Isi Konten

  • Mikotoksin Golongan Trikotesena Dihasilkan Oleh
  • Trichoderma, Myrothecium, Trichothecium dan Stachybotrys.
  • FUMONISIN
  • Trikotesena Mikotoksin Ini Ditemukan Terutama Pada Jagung

Mikotoksin Golongan Trikotesena Dihasilkan Oleh

kapangFusarium spp., Trichoderma, Myrothecium, Trichothecium danStachybotrys. Mikotoksin golongan ini dicirikan dengan adanya inti terpen pada senyawa tersebut. Toksin yang dihasilkan oleh kapang-kapang tersebut diantaranya adalah toksin T-2 yang merupakan jenis trikotesena paling toksik. Toksin ini menyebabkan iritasi kulit dan juga diketahui bersifat teratogenik. Selain toksin T-2, trikotesena lainnya seperti deoksinivalenol, nivalenol dapat menyebabkan emesis dan muntah-muntah (Ueno et al., 1972 dalam Sinha, 1993).

Trichoderma, Myrothecium, Trichothecium dan Stachybotrys.

Deoksinivalenol (DON, vomitoksin) adalah mikotoksin jenis trikotesena tipe B yang paling polar dan stabil yang diproduksi oleh kapang Fusarium graminearium (Gibberella zeae) dan F. culmorum. dimana keduanya merupakan patogen pada tanaman. Keberadaan DON kadang disertai pula oleh mikotoksin lain yang dihasilkan oleh Fusarium seperti zearalenon,nivalenol (dan trikotesena lain) dan juga fumonisin.

DON merupakan salah satu penyebab terjadinya mikotoksikosis pada hewan. DON merupakan mikotoksin yang stabil.

Secara Termal, oleh karena itu sangat sulit untuk menghilangkannya dari komoditas pangan yang rentan terkontaminasi senyawa ini, seperti pada gandum. DON banyak terdapat pada tanaman biji-bijian seperti gandum, barley, oat, gandum hitam, tepung jagung, sorgum, tritikalus dan beras. Pembentukan DON pada tanaman pertanian tergantung pada iklim dan sangat bervariasi antar daerah dengan geografi tertentu. Karena senyawa ini stabil, DON dapat pula ditemukan pada produk sereal seperti sereal untuk sarapan, roti, mi instan, makanan bayi, malt dan bir.

Toksisitas akut DON diperlihatkan pada babi dengan gejala keracunan seperti muntah-muntah, tidak mau makan, penurunan berat badan dan diare. Menurut IARC tahun 1993, DON tidak diklasifikasikan bersifat karsinogen pada manusia. DON tidak mutagenik pada bakteri, namun pada studi in vivo dan in vitro ditemukan adanya penyimpangan pada kromosom yang mengindikasikan DON genotoksik.

FUMONISIN

Fumonisin termasuk kelompok toksin fusarium yang dihasilkan oleh kapang Fusarium spp., terutama F. moniliforme dan F. proliferatum. Mikotoksin ini relatif baru diketahui dan pertama kali diisolasi dari F. moniliforme pada tahun 1988 (Gelderblom,et al., 1988). Selain F. moniliforme dan F. proliferatum, terdapat pula kapang lain yang juga mampu memproduksi fumonisin, yaitu F.nygamai, F. anthophilum, F. diamini dan F. napiforme.

  • moniliformetumbuh pada suhu optimal antara 22,5 – 27,50C dengan suhu maksimum 32 – 370C. Kapang Fusarium ini tumbuh dan tersebar diberbagai negara didunia, terutama negara beriklim tropis dan sub tropis. Komoditas pertanian yang sering dicemari kapang ini adalah jagung, gandum, sorgum dan berbagai produk pertanian lainnya.

Hingga saat ini telah diketahui 11 jenis senyawa Fumonisin, yaitu Fumonisin B1 (FB1), FB2, FB3 dan FB4, FA1, FA2, FC1, FC2, FP1, FP2 dan FP3. Diantara jenis fumonisin tersebut, FB1 mempunyai toksisitas yang dan dikenal juga dengan nama Makrofusin. FB1 dan FB2 banyak mencemari jagung dalam jumlah cukup besar, dan FB1 juga ditemukan pada beras yang terinfeksi oleh F.proliferatum.

Keberadaan kapang penghasil fumonisin dan kontaminasi fumonisin pada komoditi pertanian, terutama jagung di Indonesia telah dilaporkan oleh Miller et al. (1993), Trisiwi (1996), Ali et al., 1998 dan Maryam (2000b). Meskipun kontaminasi fumonisin pada hewan dan manusia belum mendapat perhatian di Indonesia, namun keberadaannya perlu diwaspadai mengingat mikotoksin ini banyak ditemukan bersama-sama dengan aflatoksin sehingga dapat meningkatkan toksisitas kedua mikotoksin tersebut (Maryam, 2000a).

Meskipun kontaminasi fumonisin pada hewan dan manusia belum mendapat perhatian di Indonesia, namun keberadaannya perlu diwaspadai mengingat mikotoksin ini banyak ditemukan bersama-sama dengan aflatoksin sehingga dapat meningkatkan toksisitas kedua mikotoksin tersebut (Maryam, 2000a). Toxin fumonisin ditemukan pada beberapa tanaman obat dan teh herbal yang tersebar di pasar Turkey (Omurtag dan Yazicioglu, 2006). Kapang ini biasanya tumbuhpada komoditas pertanian di lahan pertanian ataupun yang disimpan didalam gudang.

Trikotesena Mikotoksin Ini Ditemukan Terutama Pada Jagung

Lebih dari 10 tipe fumonisin telah berhasil diisolasi dan dikarakterisasi. Diantara 10 jenis tersebut fumonisin yang paling dikenal ialah fumonisin B1 (FB1), FB2 dan FB3. Yang sering ditemukan pada jagung yaitu FB1 dan merupakan fumonisin yang paling toksik. Fumonisin pertama kali ditemukan dalam jagung pada pertengahan tahun 1980-an. Keberadaannya juga terdapat pada komoditas pangan lain seperti beras dan sorgum namun konsentrasinya lebih rendah dibanding pada jagung.

Batasan fumonisin dalam jagung mentah sendiri dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, stres terhadap kekeringan dan hujan selama periode sebelum panen dan periode panen, kondisi penyimpanan, dan gangguan serangga. Konsentrasi fumonisin biasanya meningkat pada musim panas dan kering, periode dimana kelembaban tinggi. Pada jagung yang disimpan, jika kelembabannya berkisar antara 18-23% biasanya produksi kapang meningkat sebanding dengan konsentrasi fumonisinnya. Gangguan serangga meningkatkan produksi fumonisin. Pada jagung hibrid jarang terinfeksi oleh Fusarium karena disisipi oleh gen dari Bacillus thuringiensis yang memproduksi protein yang toksik terhadap serangga sehingga konsentrasi fumonisin pada jagung hibrid lebih rendah daripada jagung non hibrid.

trikotesena
Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
admin
  • Website

Halo perkenalkan saya owner sekaligus penulis di terbaru.co.id, semoga artikel dari kami bermanfaat

Related Posts

Tujuan Mendidik Anak Dalam Islam

June 7, 2022

Waspada, 7 Hal Ini Bikin Perceraian Lebih Mudah Terjadi

May 12, 2022

7 Kesalahan Para Blogger, yang Membuat Blognya Kurang Populer!

May 11, 2022

Leave A Reply Cancel Reply

Don't Miss

Tujuan Mendidik Anak Dalam Islam

Pendidikan June 7, 2022

Mendidik anak dalam Islam, atau secara umum disebut tarbiyah. Tarbiyah berarti mengurus, menjaga, memelihara, memperbaiki,…

Waspada, 7 Hal Ini Bikin Perceraian Lebih Mudah Terjadi

May 12, 2022

7 Kesalahan Para Blogger, yang Membuat Blognya Kurang Populer!

May 11, 2022

Waspada! Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Bikin Mobil Cepat Rusak

May 10, 2022
Our Picks

Tujuan Mendidik Anak Dalam Islam

June 7, 2022

Waspada, 7 Hal Ini Bikin Perceraian Lebih Mudah Terjadi

May 12, 2022

7 Kesalahan Para Blogger, yang Membuat Blognya Kurang Populer!

May 11, 2022

Waspada! Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Bikin Mobil Cepat Rusak

May 10, 2022

Berlangganan

Dapatkan berita terbaru dari kami melalui email di smartphone anda

Tentang Kami
Tentang Kami

Terbaru.co.id adalah website atau situs ata portal berita yang menyajikan informasi terkini baik itu kabar bisnis, hukum, politik, olahraga, sepakbola, entertainment, bisnis, otomotif, gaya hidup, resep masakan dan teknologi.

Dikemas dengan bahasa ringan, lugas dan tanpa prasangka. Informasi tersaji 24 jam, dapat dinikmati melalui desktop, laptop hingga beragam gadget atau perangkat mobile lainnya.

Email Us: aips8508@gmail.com
Contact: +6288229104174

Facebook Twitter Pinterest YouTube WhatsApp RSS
Our Picks

Tujuan Mendidik Anak Dalam Islam

June 7, 2022

Waspada, 7 Hal Ini Bikin Perceraian Lebih Mudah Terjadi

May 12, 2022

7 Kesalahan Para Blogger, yang Membuat Blognya Kurang Populer!

May 11, 2022
Media Sosial Kami
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Instagram
  • YouTube
  • TikTok
  • Telegram
© 2022 Terbaru Online. With Love Mangaip Blog.
  • Beranda
  • Kontak
  • Tentang Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
  • Daftar Isi
  • Our Authors

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.