Terbaru.co.id — Saat muncul lensa fix Canon f.2.8 STM, ada sebagian pemakai kamera seri DSLR yang agak bingung untuk menentukan pilihan lensa jenis fix yang punya ukuran lebih kecil ini. Apalagi mengingat harganya cukup murah dan terjangkau.
Bicara masalah ukuran, memang Canon fix/2.8 STM dapat disebutkan sebagai lensa dengan ukuran paling kecil untuk saat ini. Lensa ini hanya memiliki ukuran panjang 2,28 sentimeter saja. Sedangkan filternya punya diameter berukuran 52 mm. Dengan ukurannya yang sangat tipis tersebut, penggunaan tempat dapat diminimalkan bahkan akan terlihat seperti alat pemotretan yang tidak memakai lensa.
Berbeda dengan lensa sejenis, yaitu fix Canon F/1.8. Ukurannya jauh lebih panjang, mencapai 4,1 sentimeter. Namun untuk bobotnya tetap berukuran sama, seberat 130 gram.
Persamaan Dan Perbedaan Lensa Fix Canon f/2.8 Dan f/1.8
Kedua varian lensa ini merupakan lensa dari EF. Maksudnya yaitu, lensa tersebut mempunyai ukuran diameter yang terbilang luas terutama saat memakai kamera yang dilengkapi dengan sensor jenis PAS-C misalnya Canon 70D, 650D, 600D bangkan termasuk kamera yang punya sensor berkarakter full frame, seperti Canon 1D, 5D dan 6D. Selain itu harganya juga hampir sama atau tidak terlalu jauh berbeda, sekitar 800 ribu hingga 1,1 juta rupiah.
Selain itu, kedua jenis lensa ini tergolong sangat simpel dan sederhana karena tidak memiliki peredam getar atau image stabilization dan indikator untuk mengatur jarak fokus. Barrel yang menggunakan sistem manual fokusnya juga sama-sama tipis.
Kemudian untuk masalah kualias maupun mutu bodi, lensa fix Canon seri 40 mm f/2.8 STM dibuat dari bahan plastik namun terlihat lebih kokoh dan kuat. Sedangkan dudukannya dibuat dari logam. Selain itu, lensa ini juga memiliki motor fokus yang sangat mulus sekaligus cepat dibanding 50 mm f/1.8. Sehingga ketika digunakan suara fokusnya terdengar lebih halus.
Untuk urusan spesifikasi bagian bukaan, lensa f/1.8 punya ukuran yang lebih besar dibanding lensa f/2.8. Perbedaannya berkisar satu sepertiga stop. Hal ini mengindikasikan apabila lensa Canon berukuran 50 mm memiliki kemampuan guna memasukan sinar yang jauh lebih tinggi ketika memakai bukaan paling maksimum. Kemampuannya tersebut mencapai 2,6 X.
Jika dipakai untuk memunculkan latar belakang atau background yang bentuknya blur, maka Canon ukuran 50 MM f/1.8 yang mempunyai ukuran bukaan lebih besar namun dengan jarak fokus yang panjang bisa menjadikan blur yang ingin dimuncukan menjadi lebih bagus.
Namun lensa f/2.8 mempunyai bilah aperture yang jumlahnya ada tujuh. Bilah ini bentuknya bulat, sehingga mampu membuat blur yang dimunculkan juga terlihat bulat sekaligus lembut. Sedangkan Canon ukuran 50 mn hanya jumlah bilahnya hanya ada lima, sehingga blur yang dibuat terlihat seperti bentuk segi lima. Namun untuk tingkat ketajaman, kedua lensa tersebut memiliki performa yang sama-sama tajam, terutama ketika bukaan ditutup di 4/4 hingga f/8.
Bukaan dengan ukuran yang cukup besar ini bisa menjadikan dua jenis lensa ini sangat bagus terutama ketika dipakai pada lokasi yang sistem pencahayaannya cenderung lebih gelap. Tapi ketika mengambil subyek atau gambar yang bergerak di tempat yang gelap, seperti anak yang tengah bermain dalam ruangan atau konser pertunjukan musik, maka kamera 50 mm mampu menunjukan sistem kerja yang lebih sempurna.
Hal ini dikarenakan sistem bukaannya memiliki ukuran lebih besar. Selain itu, jarak fokusnya juga lebih panjang meski perbandingannya hanya sedikit saja. Kesimpulannya, lensa 50 mm f/1.8 sangat cocok bagi mereka yang baru belajar di dunia fotografi apalagi dengan dana yang cukup terbatas.
Apabila senang memakai kamera jenis DSLR termasuk membuat rekaman video, apalagi jika menggunakan kamera Canon 770D atau 650D, maka lensa 40 mm f/2.8 STM dapat dijadikan sebagai pilihan utama.
Alasannya, kamera ini mempunyai autofokus yang lensanya lebih baik dan mulus. Bukan itu saja, dengan ukurannya yang ringkas dan tips, lensa fix Canon seri 40 mm f/2.8 lebih nyaman untuk dibawa ke mana saja baik sekedar jalan-jalan atau latihan mengambil gambar.
Dapat dikatakan, tujuan Canon mengeluarkan lensa seri 40 mm f.2.8 bukan untuk mengganti kedudukan seri sebelumnya yaitu 50 mm f/1.8, melainkan sebagai pelengkap bagi pengguna yang ingin mengoleksi lensa EOS secara lebih lengkap. Karena meskipun memiliki beberapa karakter yang sama, namun masing-masing dari lensa ini juga mempunyai kelebihan maupun kekurangan sendiri-sendiri. Tapi jika bicara masalah harga, f/1.8 tetap lebih murah.
Kelebihan Lain Canon 50 mm f/1.8
Meski ditawarkan dengan harga yang terbilang sangat murah, namun lensa fix Canon 50 mm f/1.8 tetap mempunyai beberapa kemampuan yang sangat luar biasa. Ketika digunakan, lensa ini mampu menghasilkan gambar yang sangat bagus dan tajam. Bahkan ketika dipakai dalam ruang atau lokasi yang sinar pencahayaannya sangat minim.
Sebelumnya, telah ada lensa f/1.8 yang mulai diluncurkan pertama kali pada tahun 1990. Tapi sesudah itu, dikeluarkan lagi varian berikutnya yaitu lensa f/1.8 II yang mulai dipasarkan pada tahun 1991.
Meski variannya berbeda, namun kedua lensa fix Canon ini sama-sama bisa digunakan untuk fotografi jenis portrait seperti kamera seri APSC. Karena focal length serta crop facktor yang dimunculkan bisa mencapai ukuran sekitar 80 mm. Jadi dapat dimasukan dalam range serta golongan telephoto medium.
Selain itu, dengan bobotnya yang terbilang ringan hanya 130 gram saja, lensa tersebut tercatat sebagai lensa paling ringan di kelas EF Canon. Dan yang lebih menyenangkan lagi, lensa ini juga dilengkapi dengan Guassian Optik, sehingga gambar yang dihasilkan terlihat fokus dan tajam sekaligus detail.
Yang menjadi titik kelemahan hanya terletak pada fitur untuk auto fokusnya. Saat digunakan prosesnya agak lambat serta sering mengeluarkan suara yang cukup berisik. Apalagi saat ada di dalam ruang yang pencahayaan atau sinarnya kurang terang.
Fokus pada sistem manualnya juga agak berbeda dibanding lensa yang lain, karena terletak di bagian paling depan atau luar lensa. Bentuknya seperti cincin berukuran kecil. Karena punya ukuran yang lebih kecil inilah, bagi sebagian orang fokus tersebut agak sulit dioperasikan.
Badannya terbuat dari plastik, membuat lensa ini terasa lebih ringan dijinjing. Tapi pada sisi yang lain, hal ini juga memunculkan suatu kekurangan tersendiri karena harus lebih berhati-hati saat menggunakannya.
Sebab bahan plastik lebih rentan terhadap benturan serta senggolan dengan benda lain. Hanya saja yang perlu diketahui juga, penggunaan plastik ini pula yang menjadikan harganya lebih murah, namun tetap memiliki kualitas dan elemen serta fitur yang baik.
Sisi menarik berikutnya, lensa fix ini mempunyai aperture bukaan yang cukup besar dan lebar hingga 1.8 tapi dengan depth of fied berukuran sempit. Sehingga blur atau bokeh yang nanti dimunculkan terlihat lebih bagus, bahkan ketika dibandingkan dengan lensa yang berzoom 18 hingga 55 mm.
Meski tidak memiliki kelengkapan berupa fitur Image Stabilization atau IS, tapi lensa fix ini tetap mudah untuk dioperasikan atau dipakai tanpa menggunakan tripod. Dan potret maupun gambar yang dihasilkan jarang ada yang terlihat buram.
Melihat berbagai macam dan kelebihan yang dimiliki lensa fix Canon f/1.8, bisa disimpulkan bila perangkat ini tetap layak untuk dipilih dan dikoleksi. Menurut beberapa review dari para penggunanya, penggunaan lensa ini dapat menghasilkan foto yang sangat memuaskan bahkan ada yang menyebutnya sebagai plastik fantastik, merujuk pada bahan pembuatannya.