Don't Show Again Yes, I would!

Gejala Gangguan Bipolar Dan Cara Mengatasinya

Terbaru.co.id — Gangguan bipolar sebagai keadaan mental yang membuat penderitanya alami pengubahan emosi yang mencolok, dari mania (benar-benar suka) jadi depresif (benar-benar tersuruk), maupun kebalikannya.
Saat sebelum terjadi pengubahan dari 1 emosi ke emosi lain, umumnya ada babak di mana situasi hati atau emosi pasien normal. Tetapi pada kasus tertentu, pengubahan emosi dapat terjadi tanpa babak normal.
Setiap emosi atau tanda-tanda, baik mania ingin juga stres, bisa berjalan sepanjang beberapa minggu bahkan juga beberapa bulan.

Apakah Itu Gangguan Bipolar?

Bipolar disorder, atau yang dikenal juga dengan gangguan bipolar, ialah satu gangguan psikis yang mengakibatkan berlangsungnya pengubahan mood yang berlebihan. Ini membuat orang yang merasakannya dapat berbeda hati secara mendadak dari benar-benar berbahagia (mania) jadi benar-benar bersedih (stres).
Kerap kali, antara pengubahan ke-2 nya, pasien masih alami keadaan situasi hati yang normal. Meskipun begitu, perlu ditegaskan, penyakit stres dan bipolar disorder bukan suatu hal hal sama.
Saat pasien penyakit bipolar bersedih, dia akan berasa benar-benar tertekan, kehilangan keinginan, serta bisa kehilangan kemauan untuk lakukan aktivitas setiap hari. Namun, saat adegan rasa suka ada, dia akan berasa benar-benar semangat dan penuh nafsu. Pengubahan mood itu bisa terjadi seringkali dalam satu tahun.
Keadaan jiwa ini bisa mengakibatkan rusaknya jalinan individu, rendahnya motivasi dan keproduktifan pada tempat kerja. Keadaan ini dapat mengakibatkan gangguan yang tambah jelek kembali yakni hati ingin bunuh diri.
Karena itu, beberapa orang yang mempunyai bipolar disorder benar-benar dianjurkan untuk mengontak kontribusi klinis saat alami pengubahan mood yang berarti.

Tanda-Tanda Gangguan Bipolar

Gangguan bipolar sebagai keadaan mental yang membuat penderitanya alami pengubahan emosi yang mencolok, dari mania (benar-benar suka) jadi depresif (benar-benar tersuruk), maupun kebalikannya.
Saat sebelum terjadi pengubahan dari 1 emosi ke emosi lain, umumnya ada babak di mana situasi hati atau emosi pasien normal. Tetapi pada kasus tertentu, pengubahan emosi dapat terjadi tanpa babak normal.
Setiap emosi atau tanda-tanda, baik mania ingin juga stres, bisa berjalan sepanjang beberapa minggu bahkan juga beberapa bulan.
Tanda-tanda mania yang ada pada pasien gangguan bipolar bisa berbentuk:

  • Berasa benar-benar berbahagia atau suka.
  • Bicara cepat sekali, kerap, dan tidak seperti kondisi normal.
  • Berasa benar-benar semangat.
  • Ada rasa optimis yang terlalu berlebih.
  • Kemauan untuk tidur turun.
  • Tidak selera makan.
  • Gampang terusik.

Tanda-tanda mania dapat diikuti dengan timbulnya pemikiran untuk bikin keputusan yang jelek atau condong berlaku stimulanif. Dalam masalah ini, pasien gangguan bipolar dapat lewat cara mendadak lakukan hubungan seks yang kurang sehat, salah gunakan NAPZA, atau lakukan hal yang lain bisa bikin rugi dianya bahkan juga seseorang.
Sedang tanda-tanda stres yang ada pada pasien bipolar bisa berbentuk:

  • Berasa benar-benar bersedih dan patah semangat.
  • Lemas dan kurang energi.
  • Susah fokus atau ingat suatu hal.sebuah hal.
  • Raib kemauan untuk melakukan aktivitas.
  • Berasa kesepian dan tidak bermanfaat.
  • Berasa bersalah.
  • Pesimis pada segalanya.
  • Tidak selera makan.
  • Gangguan dalam tidur seperti susah tidur atau bangun terlampau awal.
  • Delusi atau waham.
  • Ada kemauan untuk bunuh diri.

Pasien gangguan bipolar dapat alami timbulnya tanda-tanda mania dan depresif secara bertepatan. Misalkan, berasa benar-benar semangat dan ketika yang bertepatan berasa benar-benar bersedih. Keadaan itu disebutkan tanda-tanda kombinasi atau mixed state.

Beberapa Jenis Gangguan Bipolar

Berdasar tanda-tanda yang ada, ada beberapa macam penyakit bipolar atau gangguan berkaitan yang kemungkinan terjadi. Berikut beberapa macam gangguan bipolar (bipolar disorder) itu:

1. Gangguan bipolar I

Pada bipolar disorder type I, minimal Anda alami satu ataupun lebih adegan mania yang bisa didului atau dituruti oleh adegan hipomania atau stres.

2. Gangguan bipolar II

Pada type ini, Anda minimal alami satu adegan stres dan/atau hipomania. Tetapi, Anda tidak pernah merasakan adegan mania.

3. Gangguan siklotimia

Gangguan siklotimia diartikan sebagai masa tanda-tanda hipomania dan stres yang berjalan minimal sepanjang 2 tahun (setahun pada beberapa anak dan remaja). Tanda-tanda pada tipe bipolar disorder ini biasanya lebih enteng dibanding type I atau II.

4. Tipe gangguan bipolar lain

Tipe ini biasanya alami masa pengubahan mood yang abnormal secara berarti, tapi tidak penuhi persyaratan bipolar I, II, atau siklotimia. Misalkan, bipolar dan gangguan yang lain disebabkan karena beberapa obat tertentu, alkohol, atau karena keadaan klinis, seperti penyakit Cushing, multiple sclerosis, atau stroke.

Pemicu Gangguan Bipolar

Sampai sekarang, belum tahu dengan cara tepat apa sebagai pemicu keadaan ini. Tetapi, ada faktor-faktor yang dipercaya kemungkinan dapat memunculkan penyakit bipolar. Berikut beberapa faktor yang disebutkan menjadi pemicu gangguan bipolar (bipolar disorder):

Keadaan Otak

Otak bisa alami bermacam pengubahan fisik yang mempengaruhi tingkat bahan kimia otak (neurotransmiter) didalamnya. Bahan kimia itu, terhitung noradrenalin, serotonin, dan dopamin, sebagai beberapa zat yang mempengaruhi mood.
ika terjadi kesetidakimbangan pada beberapa bahan kimia ini, seorang dapat alami tanda-tanda bipolar disorder.

Turunan (Genetik)

Factor genetik atau turunan dapat mengakibatkan gangguan bipolar. Gangguan ini lebih umum terjadi ke orang yang mempunyai keluarga tingkat pertama, seperti saudara kandungan atau orang-tua, dengan keadaan sama.

Dampak Faktor Sosial

Beberapa periset sudah mendapati jika kemungkinan ada faktor-faktor sosial yang bisa mengakibatkan munculnya bipolar disorder. Beberapa faktor itu bisa berbentuk hati depresi akan satu peristiwa atau trauma, seperti kematian bagian keluarga paling dekat, jalinan yang jelek sama orang lain, perpisahan, permasalahan keuangan, dan yang lain.

Faktor Resiko Gangguan Bipolar

Faktor-faktor bisa tingkatkan resiko atau peluang seorang terserang bipolar disorder. Berikut factor resiko gangguan bipolar:

Masa Depresi Yang Tinggi.

Penyimpangan alkohol atau beberapa obat terlarang (check dengan kalkulator kandungan alkohol pada darah ini untuk ketahui apa Anda beresiko).
Kisah bagian keluarga pasien bipolar disorder atau gangguan keadaan psikis lain.
Pengalaman atau kejadian kehilangan yang terjadi secara mendadak, seperti kematian orang yang disayang.

Pemicu Gangguan Bipolar

Pemicu timbulnya gangguan bipolar belum tahu dengan cara tepat. Tetapi, ada sangkaan jika keadaan ini sebagai imbas dari ada kesetidakimbangan pada neurotransmitter, yaitu senyawa alami yang berperan mengatur peranan otak.
Factor genetik, fisik, lingkungan dan sosial mempunyai peranan atas berlangsungnya kesetidakimbangan neurotransmitter yang diperhitungkan jadi pemicu gangguan bipolar. Oleh karena itu, tanda-tanda gangguan bipolar bisa terpacu bila seorang alami kejadian traumatis, misalnya:

  1. Ada famili dekat yang wafat, misalkan keluarga.
  2. Putus dalam terkait, misalnya dengan kekasih atau pasangan hidup.
  3. Alami kekerasan emosi, fisik, atau seksual.

Kecuali kejadian traumatis, factor yang lain diperhitungkan memacu timbulnya tanda-tanda gangguan bipolar mencakup:

  1. Penyakit fisik.
  2. Gangguan tidur.
  3. Mempunyai permasalahan rumah tangga, keuangan, pekerjaan, atau permasalahan sehari-harinya lain.
    Ketagihan alkohol dan salah gunakan NAPZA.

Diagnosis Bipolar

Apa test yang umum dilaksanakan untuk menganalisis gangguan bipolar?
Beberapa test yang biasa dilaksanakan dokter atau psikolog untuk menolong membuat analisis gangguan bipolar ialah:

  1. Test atau pengecekan fisik. Test ini akan menolong ketahui pemicu tanda-tanda.
  2. Test laboratorium. Sama dengan pengecekan fisik, test laboratorium, seperti test darah, kadang diperlukan untuk mengenyampingkan keadaan klinis yang lain kemungkinan jadi pemicu tanda-tanda.
  3. Test psikis. Anda kemungkinan ditanyakan atau perlu isi kuisioner psikis untuk ketahui mengenai hati, pemikiran, dan sikap Anda.
  4. Pelukisan mood. Anda kemungkinan disuruh membuat catatan di buku harian mengenai jadwal tidur, mood, dan perilaku untuk menolong tentukan analisisnya.

Bagaimanakah Cara Menangani Gangguan Bipolar?

Bipolar disorder ialah keadaan yang tidak bisa sembuh seutuhnya. Maknanya, Anda akan mempunyai penyakit ini sepanjang umur Anda. Adapun penyembuhan gangguan bipolar mempunyai tujuan untuk memantapkan pengubahan mood Anda.
Bergantung keadaan masing-masing pasien, beberapa perawatan gangguan bipolar yang kemungkinan diberi oleh psikolog atau dokter ialah:

1. Beberapa obat

Dokter Anda bisa memberi resep obat untuk menolong kurangi, mengurus, dan menahan tanda-tanda gangguan bipolar yang Anda alami. Ini terhitung beberapa obat untuk menangani permasalahan tidur dan kekhawatiran yang sering berkaitan dengan pasien bipolar.
Beberapa obat yang umumnya diberi terbagi dalam antidepresan, penstabil mood, antipsikotik, atau antikecemasan.

2. Psikoterapi

Psikoterapi, atau disebutkan dengan therapy berbicara, sering dilaksanakan untuk pasien gangguan bipolar. Penyembuhan ini dilaksanakan dengan arah menolong seorang mengenali dan mengganti emosi, pemikiran, dan sikap yang mengusik.
Wujud psikoterapi yang umum diberi untuk penyakit bipolar, yakni therapy sikap kognitif (cognitive-behavioral terapi / CBT) dan psikoedukasi. Tetapi, wujud psikoterapi yang lain juga mungkin dilaksanakan.

3. Penyembuhan Untuk Penyimpangan Zat Tertentu

Jika Anda alami bipolar disorder karena keterikatan pada zat tertentu, seperti alkohol atau narkoba, Anda kemungkinan perlu lakukan perawatan khusus ini. Terus-terusan salah gunakan obat tertentu akan membuat Anda makin susah untuk menangani bipolar disorder.

Program Perawatan Rumah Sakit

Dalam kasus yang lebih kronis, Anda kemungkinan diwajibkan untuk jalani program rawat inap di dalam rumah sakit untuk pemantauan periodik. Langkah ini terutamanya disarankan jika Anda alami pertanda ingin lakukan bunuh diri. Pada tingkat ini, Anda bisa mencederai diri Anda sendiri dan seseorang.
Kecuali penyembuhan secara klinis, Anda juga dapat pilih langkah alternative atau komplementer untuk menolong menangani bipolar disorder. Beberapa jenis penyembuhan alternative itu dapat berbentuk meditasi, latihan aerobik, dan lain-lain.
Tidak seluruhnya keadaan sama. Menjadi lebih baik selalu bahas tiap keluh kesah yang Anda punyai ke psikolog untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Penyembuhan Gangguan Bipolar Di Rumah

Beberapa pengubahan pola hidup sehat dan penyembuhan di dalam rumah yang bisa menolong Anda menangani bipolar disorder ialah:

  1. Tidur yang memadai dengan mengikut pola tidur yang teratur.
  2. Kerjakan rutinitas fisik dengan teratur.
  3. Bangun jalinan yang sehat dengan beberapa orang yang mempunyai dampak positif. Ini berlaku untuk Anda yang mempunyai rekan pengidap bipolar disorder dalam menolong menangani keadaannya.
  4. Mengakhiri rutinitas konsumsi alkohol dan jauhi penyimpangan zat terlarang.

5 Makanan Yang Harus Dijauhi Pasien Bipolar

Diantaranya, sebuah riset yang diedarkan pada September 2015 di Journal of Psychiatric Research mendapati jika makanan banyak mengandung lemak tertentu bisa mengakibatkan kesehatan psikis yang jelek dan disfungsi keseluruhannya ke orang dengan gangguan bipolar.
Berikut tipe makanan dan minuman yang penting dijauhi oleh pasien bipolar.

1. Cafein

Cafein disebutkan jadi Cafein ialah penyebab bipolar yang tidak diakui dan dapat mengusik tidur. Ini dapat benar-benar memiliki masalah karena kekurangan tidur untuk pengubahan situasi hati bipolar dan manik.
National Sleep Foundation memperlihatkan jika kecuali mempengaruhi tidur, cafein bisa tingkatkan gangguan dan kekhawatiran. Mereka juga mereferensikan untuk menghindar cafein saat dekati waktu tidur.
“Stimulasi ini bisa memacu manik dan harus dijauhi,” kata Jess G. Fiedorowicz, profesor di departemen psikiatri dan penyakit dalam di University of Iowa Carver College of Medicine in Iowa City.

2. Alkohol

Alkohol dan gangguan bipolar ialah gabungan yang jelek. Alkohol bisa mempengaruhi pengubahan situasi hati bipolar dan dapat berhubungan secara negatif dengan beberapa obat seperti lithium, menurut National Alliance on Psikis Illness (NAMI).

3. Gula

Menurut hasil riset multisenter yang diedarkan pada Juni 2015 di jurnal Acta Psychiatrica Scandinavica, konsumsi makanan tinggi gula bisa menyulitkan pengaturan berat tubuh dan kegemukan – dan lemak perut berkaitan – dan membuat beberapa perawatan obat gangguan bipolar kurang efisien.
Sebagai tukarnya, buah-buahan akan lebih bagus daripada konsumsi makanan manis.

4. Garam

Bila Anda memakai litium untuk gangguan bipolar, Anda perlu mengawasi konsumsi garam dengan jeli, karena tiap kenaikan atau pengurangan tiba-tiba dengan jumlah natrium yang Anda konsumsi bisa mempengaruhi kandungan litium.
Menurut NAMI, orang yang konsumsi lithium seharusnya menghindar diet rendah natrium dan dehidrasi, karena bisa tingkatkan resiko keracunan litium.
Bahas sama dokter mengenai bagaimana mengurus garam dengan aman pada makanan Anda supaya masih dalam range yang sehat.

5. Lemak

Fiedorowicz merekomendasikan mengikut referensi jantung sehat dari American Heart Association untuk batasi jumlah lemak jemu dan lemak trans pada makanan.
Itu bermakna pilih protein tanpa lemak dan produk susu rendah lemak dan makan banyak buah-buahan, sayur, dan beberapa bijian yang sehat.
Anda barangkali sempat dengar jika lemak pada makanan bisa mengganti langkah badan terima obat.
Biasanya, obat masih efisien, tapi makan banyak gorengan, makanan banyak mengandung lemak tidak bagus untuk jantung. Dan ingat, jika minyak yang dipakai untuk menggoreng memiliki kandungan asam lemak omega-6 yang tinggi yang penting dijauhi.

Share:

Jordan Permana (Editor)

Halo, perkenalkan saya merupakan owner dari Terbaru Online. Silahkan kontak kami untuk bekerjasama melalui website ini. Jangan lupa ikuti kami di Google News Terbaru Online Ya Bestie!

Leave a Reply